Daftar isi Artikel
Waspadai Penyakit Neuropati Diabetes, Simak Penjelasan dan Pengobatannya
Neuropati Diabetes – Pernahkah anda mendengar kata Neuropati Diabetes? Mungkin bagi orang awam kata diabetes lah yang sering didengar.
Penyakit neuropati diabetes memang jarang sekali dibahas. Sehingga banyak orang yang belum mengenal dan memahaminya.
Kali ini akan dibahas secara mendetail mengenai penyakit neuropati diabetes ini. Mulai dari pengertiannya, gejala, dan cara mengobatinya. Simak penjelasan berikut ini.
Jenis – Jenis Neuropati Yang Sering Terjadi
Pada dasarnya penyakit neuropati diabetes ini merupakan gejala yang disebabkan oleh diabetes. Dalam hal ini berarti bermula dari penyakit diabetes dan menyebabkan komplikasi penyakit neuropati.
Neuropati sendiri merupakan sebuah istilah yang menunjukkan kondisi yang berhubungan dengan gangguan syaraf. Kata neuropati artinya adalah kerusakan syaraf. Syaraf berada dalam tubuh manusia sangatlah banyak. Syaraf tersebut juga dapat mengalami gangguan akibat penyakit tertentu ataupun cedera.
Neuropati memiliki jenis-jenis atau golongan tertentu. Karena lokasi syaraf manusia yang berbeda-beda dan yang membedakan adalah penyakit awalnya.
Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis neuropati diabetes secara umum.
1. Neuropati Perifer
Gangguan syaraf ini menyerang syaraf yang ada di otak luar dan tulang belakang. Perifer sendiri merupakan salah satu sistem syaraf, yaitu syaraf gerak. Oleh karena itu, neuropati perifer menyerang anggota gerak seperti kaki, jari kaki, tungkai, tangan, lengan dan jari tangan. Neuropati perifer ini memiliki gejala-gejala yang berdampak pada syaraf motorik dan sensorik.
Gejala neuropati pada syaraf motorik antara lain kedutan dan kram otot, satu atau bahkan dari beberapa otot menjadi lemah atau lumpuh, sulit mengangkat kaki depan dan berjalan, dan penurunan massa otot.
Sementara pada syaraf sensorik antara lain kesemutan dan seperti tertusuk – tusuk pada bagian tertentu, rasa perih bahkan menyengat di bagian kaki, suhu tubuh pada kaki mengalami perubahan, kehilangan keseimbangan, dan merasakan sakit oleh rangsangan yang tidak seharusnya sakit.
2. Neuropati Otonom
Gangguan syaraf atau Autonomic Neuropathy yang satu ini terjadi pada syaraf involunter. Pada sistem syaraf ini mengendalikan sirkulasi darah, detak jantung, sistem pencernaan, respon seksual, keringat, dan fungsi kandung kemih.
Gejala akibat gangguan syaraf ini antara lain sering diare di malam hari, kembung, tekanan darah rendah, merasa mual, dan sering bersendawa, terjadi gangguan seksual, detak jantung terlalu cepat, kesulitan dalam menelan makanan, kesulitan untuk buang air besar, dan keluar keringat berlebih.
3. Neuropati Cranial
Gangguan syaraf ini terjadi di salah satu dari syaraf tulang belakang pada bagian bagian atas. Beberapa contoh dari neuropati kranial ini adalah neuropati optik dan neuropati auditori. Neuropati optik kerusakan syaraf kranial yang mengirimkan sinyal visual dari retina ke otak.
Gangguan syaraf ini dapat mengganggu kerja mata. Sedangkan neuropati auditori adalah gangguan syaraf kranial yang mengirimkan sinyal suara dari telinga bagian dalam menuju otak. Sementara gangguan syaraf ini dapat mengganggu kerja telinga.
4. Neuropati Fokal
Gangguan syaraf satu ini mempengaruhi salah satu atau bahkan di satu kelompok syaraf , atau salah satu bagian di dalam tubuh. Gejalanya dapat muncul secara tiba-tiba dan tergantung syaraf mana yang diserang atau mengalami gangguan.
Neuropati fokal atau biasa juga disebut mononeuropati ini memiliki gejala antara lain kesemutan pada salah satu sisi di wajah, jari- jari tangan yang melemah, rasa sakit dan lemah pada bagian kaki, dan muncul rasa sakit dibagian mata serta kehilangan fokus.
Penyebab Munculnya Neuropati
Seseorang mengalami gangguan syaraf atau neuropati memiliki banyak faktor penyebab. Penyebabnya dapat karena cedera, infeksi, atau penyakit tertentu. Berikut ini akan dijelaskan penyebab munculnya neuropati pada seseorang.
1. Trauma atau cedera
Dalam hal ini gangguan syaraf disebabkan karena seseorang mengalami trauma atau cedera. Pada umumnya trauma atau cedera terjadi akibat kecelakaan yang dialami seseorang. Trauma atau cedera tersebut dapat menyebabkan gangguan pada salah satu atau beberapa syaraf.
2. Diabetes
Penyakit diabetes juga sering dihubungkan mengapa seseorang mengalami neuropati. Umumnya jenis neuropati yang terjadi adalah neuropati perifer. Dan kondisi ini disebut dengan neuropati diabetes. Gangguan syaraf ini dapat menjadi lebih berbahaya jika penyakit diabetes yang telah diderita tidak terkendali. Penderita akan mengalami obesitas dan hipertensi. Hal ini berarti yang dimaksud dengan penyakit neuropati diabetes merupakan gangguan syaraf yang disebabkan oleh penyakit diabetes.
3. Penyakit autoimun
Penyebab gangguan syaraf atau neuropati selanjutnya adalah akibat penyakit autoimun. Penyakit autoimun itu sendiri antara lain penyakit lupus sistemik,, rheumatoid arthritis, dan sindrom sjogren.
4. Infeksi
Infeksi yang disebabkan virus atau bakteri juga dapat menyebabkan neuropati. Contohnya adalah karena HIV, penyakit lyme, dan sifilis/raja singa.
5. Tumor
Adanya tumor pada bagian tubuh tertentu juga dapat menyebabkan neuropati. Tumor tersebut menekan syaraf disekitar area tempat tumor tersebut tumbuh. Baik tumor ganas maupun jinak, dapat menyerang sistem jaringan syaraf. Akibatnya terdapat bagian tubuh yang nyeri.
6. Obat-obatan, alkohol, dan racun
Orang yang sering mengkonsumsi obat-obatan juga dapat mengalami neuropati. Obat seperti antibiotik dan vincristine dapat mengganggu beberapa syaraf tertentu. Pengguna alkohol juga rawan terkena neuropati. Karena mereka yang sering mengkonsumsi alkohol kekurangan vitamin dan nutrisi. Racun yang ada disekitar anda juga bisa menyebabkan neuropati. Racun tersebut antara lain senyawa emas, timah, arsenik, pestisida, dan merkuri. Jika anda berada atau sering menemui racun ini di sekitar anda, maka ada kemungkinan dapat mengalami neuropati.
Apa itu Neuropati Diabetes?
Setelah kita mengetahui apa itu neuropati serta penyebabnya, maka akan dibahas mengenai neuropati diabetes itu sendiri. Neuropati Diabetes adalah kerusakan saraf pembuluh darah yang disebabkan karena diabetes yang umumnya menyerang pada bagian kaki.
Seperti yang sudah sedikit disinggung sebelumnya bahwa penyakit neuropati diabetes merupakan salah satu komplikasi dari penyakit diabetes.
Hal yang dapat terjadi pada seseorang yang mengalami penyakit neuropati diabetes adalah terjadi infeksi yang berulang-ulang, ulkus (tukak lambung) yang tidak kunjung sembuh, bahkan dapat terjadi amputasi kaki atau jari.
Tingkat keparahan penyakit neuropati diabetes berbeda-beda, hal ini dipengaruhi antara lain oleh usia penderita, lama menderita diabetes, kendali glikemik, juga tinggi rendahnya kadar gula darah semenjak penderita mulai memiliki penyakit diabetes.
Faktor utama penyebab penyakit neuropati diabetes ini belum diketahui secara pasti. Namun para ahli mengemukakan bahwa faktor utama dari penyakit neuropati diabetes adalah hiperglikemia persisten. Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa penyebabnya adalah seperti kerusakan vaskuler, autoimun, dan nerve growth factor.
Pada faktor hiperglikemia persisten, terjadi peningkatan aktivasi jalur poliol. Hal ini terjadi dengan aktivasi enzim aldose-reduktase yang mengubah glukosa menjadi sorbitol. Selanjutnya dimetabolismekan oleh sorbitol menjadi fruktosa.
Pencampuran sorbitol dan fruktosa ini merusak sel syaraf dan menyebabkan hipertonik intraseluler.
Dalam teori vaskuler, penyakit neuropati diabetes ini disebabkan antara lain karena membran basalis menebal, peningkatan agregasi trombosit, berkurangnya deformitas eritrosit, berkurangnya aliran darah syaraf, serta pembengkakan pada syaraf.
Pada faktor autoimun, ditemukan adanya antineural antibodi pada serum penderita diabetes. Autoantibodi yang beredar secara langsung dapat merusak struktur syaraf motorik dan sensorik. Selain itu juga terdapat penumpukan antibodi dan komplemen pada berbagai komponen saraf suralis.
Pada faktor nerve growth factor (NGF), penderita diabetes mengalami penurunan serum NGF. NGF berfungsi untuk mempercepat dan mempertahankan pertumbuhan syaraf. Apabila mengalami penurunan, maka akan terjadi gangguan neuropati. NGF juga berperan dalam regulasi gen P dan Calcitonin-Gen-Regulated peptide (CGRP). Peptide tersebut mempunyai efek terhadap vasodilatasi, motilisasi intestinal dan nosiseptif. Semua itu mengalami gangguan pada penyakit neuropati diabetes.
Gejala yang muncul pada penderita penyakit neuropati diabetes juga bervariasi. Seperti mengeluh nyeri, tanpa keluhan nyeri, dan hanya dapat dideteksi melalui elektrofiisologis. Keluhannya terjadi dalam bentuk neuropati lokal atau sistemis. Artinya, keluhan tersebut terjadi pada lokasi atau jenis syaraf tertentu.
Penyakit neuropati diabetes itu sendiri merupakan gejala komplikasi dari diabetes yang khas. Selain itu terdapat gejala umum pada penyakit neuropati diabetes tergantung pada jenis serabut syaraf yang mengalami lesi. Gejala tersebut antara lain kesemutan, kebas, terasa tebal, mati rasa, terasa seperti terbakar, dan seperti ditusuk, disobek atau ditikam.
Klasifikasi Penyakit Neuropati Diabetes
Klasifikasi penyakit neuropati diabetes dibedakan dalam tiga golongan. Dimana setiap golongan memiliki jenisnya sendiri-sendiri. Penyakit neuropati diabetes dibedakan berdasarkan perjalanan penyakitnya, jenis serabut syaraf yang terkena lesi, dan anatomi serabut syaraf perifer.
Menurut perjalanan penyakitnya, penyakit neuropati diabetes dibedakan menjadi neuropati fungsional atau subklinis, neuropati strukturalis atau klinis, dan kematian neuron atau tingkat lanjut.
Klasifikasi penyakit neuropati diabetes menurut jenis serabut syaraf antara lain neuropati difus, polineuropati sensori-motor simetris distal, neuropati otonom, neuropati lower limb, neuropati fokal, neuropati kranial, radikulopati, dan entrapment neuropathy. Sementara menurut anatomi serabut syaraf perifer antara lain sistem motorik, sensorik, dan otonom.
Penyebab penyakit neuropati diabetes ini sekitar 20-30% disebabkan karena penyakit diabetes tipe 2. Sedangkan penderita diabetes tipe 1, umumnya terkena penyakit neuropati diabetes setelah mengidap diabetes selama 10 tahun.
Diabetes memang penyakit yang ganas dan dapat menyebabkan komplikasi. Pola hidup yang tidak sehat tentu saja menjadi faktor utamanya. Saat ini memang penyakit diabetes tidak mengenal usia. Apalagi anda yang sudah berumur 40 tahun keatas, sangat rentan terkena diabetes. Ditambah lagi jika anda adalah perokok berat.
Hal ini akan memperburuk kesehatan anda. jika anda sudah terkena diabetes, rutinlah memeriksakan diri ke dokter. Periksa secara rutin gula darah anda dan lakukan pula tes konduksi syaraf dan elektromiografi.
Pencegahan terhadap penyakit neuropati diabetes ini juga lebih baik. Antara lain dengan mengendalikan gula darah, tekanan darah, kolesterol, dan perbanyak gizi. Pada intinya, pola hidup sehat sangatlah penting. Makan-makanan yang bergizi, menghindari rokok, dan rajin berolahraga memang saran kesehatan klasik.
Namun dengan inilah anda dapat terhindar dari penyakit yang berbahaya dan mematikan. Seperti penyakit diabetes atau penyakit neuropati diabetes.
Mengobati Penyakit Neuropati Diabetes
Penyakit neuropati diabetes dapat dicegah dan dapat diobati rasa sakitnya. Sejauh ini hanya obat-obatan yang dapat dipakai untuk mengobati penyakit neuropati diabetes. Obat-obatan yang digunakan umumnya untuk meredakan nyeri saja.
Obat-obatan tersebut antara lain acetaminophen (Tylenol), aspirin, atau ibuprofen (motrin, advil). Namun jika obat ini dikonsumsi dengan dosis agak tinggi, akan menyebabkan efek samping. Jadi cobalah menggunakan dosis rendah.
Ada beberapa jenis obat lain yang dapat menghilangkan rasa nyeri karena penyakit neuropati diabetes ini. Antara lain menggunakan antidepresan, obat anti kejang, obat nyeri opioid, penghilang rasa sakit topical serta pengobatan alternative. Obat antidepresan dapat menekan rasa nyeri atau sakit pada penyakit neuropati diabetes.
Obat ini memang lebih umum digunakan untuk mengatasi depresi. Namun beberapa dokter juga menyarankan penderita penyakit neuropati diabetes menggunakan obat antidepresi. Obat antidepresi yang biasanya disarankan dokter adalah amitriptyline (elavil), imipramine (tofranil, dan desipramine (norpramin). Namun obat ini juga memiliki efek samping seperti mulut kering, kelelahan, dan berkeringat. Jika anda juga memiliki riwayat jantung yang tidak sehat, maka tidak disarankan untuk memakai obat ini.
Selain obat depresi, obat anti kejang juga dapat digunakan untuk mengatasi nyeri pada penderita penyakit neuropati diabetes. Obat ini biasanya dipakai oleh penderita epilepsi, terdiri dari pregabalin (lyrical), gabapentin (gabarone, neurotin), phenytoin (dilantin), dan carbamazepine (carbatrol, tegretol).
Obat ini tetap memiliki efek samping seperti mengantuk, bengkak, dan pusing. Jika rasa nyeri terasa lebih kuat, maka dapat menggunakan obat nyeri opioid. Kebanyakan orang menggunakan obat ini karena obat lain tidak bekerja dengan baik. Sehingga obat ini menjadi pilihan terakhir untuk meredakan nyeri.
Meskipun tingkat keberhasilan yang lumayan tinggi, namun tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Karena obat ini memiliki efek samping dan dapat mengakibatkan kecanduan. Lebih baik anda berkonsultasi dengan dokter dan berhati-hati menggunakan obat ini.
Selain obat yang dikonsumsi, anda dapat menggunakan obat luar untuk meredakan nyeri. Yaitu menggunakan krim capsaicin (arthricare, zostrix). Produk ini dapat ditempelkan pada kulit bagian tubuh yang mengalami nyeri.
Namun perlu diwaspadai bahwa obat ini juga memiliki efek samping iritasi pada kulit. Jadi jika anda memiliki kulit sensitf, berhati-hatilah menggunakannya. Pengobatan alternatif juga dinilai dapat membantu mengatasi penyakit neuropati diabetes. Pengobatan alternatif ini dapat dilakukan dengan meditasi, akupuntur, biofeedback, maupun hypnosis.
Obat Alami Untuk Pengobatan Neuropati Diabetes
Selain obat-obatan diatas, mungkin anda juga dapat mencoba menggunakan obat herbal atau alami. Obat kimia biasanya hanya menghilangkan rasa sakit bukan menyembuhkan sumber penyakit tersebut yaitu saraf yang mengalami penyempitan / penyumbatan, sedangkan produk herbal dan alami yaitu dengan merk dagang Gravistro, tidak bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit namun justru menyembuhkannya. Cobalah untuk menggunakan produk tersebut dalam waktu 5 – 7 hari saja maka akan terasa manfaatnya.
Obat Diabetes Alami memang bebas dari efek samping karena lebih aman dan tidak tercampur bahan kimia. Oleh karena itu, anda dapat memilih obat herbal tersebut untuk mengatasi penyakit neuropatip diabetes.
Penderita penyakit neurosis diabetes memang disarankan untuk selalu menjaga tekanan gula darah. Mengontrol gula darah dapat menjauhkan dari keruakan yang lebih buruk. Tetaplah berolahraga, mengurangi makanan yang manis dan mengandung banyak gula, dan berhentilah merokok. Rokok memang memberikan pengaruh buruk pada kesehatan. Segala macam penyakit dapat muncul akibat perilaku merokok yang berlebih.
Jika anda sudah mengetahui dan memahaminya, maka anda perlu untuk selalu rutin memeriksakan diri ke dokter dan mengontrol gula darah anda. kesehatan memang segalanya dan sangat mahal. Untuk itu melakukan pencegahan adalah yang paling utama. Kunci utama menjadi sehat adalah disiplinkan diri anda dengan pola hidup sehat. Disiplin berarti anda harus konsekuen dalam menjalankan pola hidup sehat.
Jika waktunya berolahraga, maka berolahragalah meskipun hanya gerakan ringan. Mengatur pola makan juga penting untuk penderita diabetes. Jauhi makanan yang mengandung gula tinggi dan lemak. Demikian beberapa ulasan mengenai penyakit neuropati diabetes. Semoga bermanfaat.
Related Post