Penyakit jantung menjadi salah satu yang paling menakutkan di dunia karena kasus kematian akibat sakit jantung termasuk tinggi. Resikonya semakin meningkat jika gaya hidup tidak sehat. Masalah terkait jantung sendiri sebenarnya ada banyak, seperti penyumbatan jantung, jantung koroner, dan palpitasi jantung.
Pembahasan kali ini akan berfokus pada poin terakhir, atau yang secara awam dikenal dengan jantung berdebar kencang. Sebenarnya, kondisi seperti ini tidak selalu menjadi indikasi dari penyakit jantung. Tidak semua palpitasi mengancam nyawa dan membutuhkan obat khusus, namun kita tetap perlu waspada.
Daftar isi Artikel
Apa Itu Palpitasi Jantung
Palpitasi adalah suatu kondisi saat jantung terasa berdetak lebih kencang dari biasanya. Inilah mengapa secara umum palpitasi disebut dengan jantung berdebar. Kondisi ini tentu membuat kita tidak nyaman dan kadang juga meresahkan. Berikut detail lainnya:- Saat terjadi palpitasi, bisanya detak jantung tidak beraturan, dan durasinya bisa dalam hitungan detik atau menit. Jadi palpitasi hanya bersifat sementara.
- Selain sensasi berdebar-debar di area dada, kadang juga kita akan merasakan sensasi serupa di bagian leher atau tenggorokan.
- Palpitasi bisa terjadi saat kita sedang melakukan aktivitas ataupun saat santai, seperti duduk sambil menonton TV atau bahkan ketika tidur.
- Palpitasi adalah kondisi yang bisa terjadi di segala usia, mulai dari bayi hingga orang lanjut usia, baik perempuan atau pun wanita. Orang yang berbadan bugar dan sering olahraga juga dapat mengalami palpitasi.
Ciri-Ciri Palpitasi Jantung
Berikut ini sejumlah gejala paling umum dari para penderita palpitasi:- Detak jantung menjadi lebih kencang dari biasanya.
- Detak jantung tidak beraturan.
- Detaknya bisa terasa melambat, semakin cepat, atau kadang juga seolah terhenti sesaat.
- Disertai rasa tidak nyaman pada area dada, seperti tegang atau nyeri.
- Pada kondisi yang lebih parah, palpitasi dapat disertai dengan gejala sesak napas.
- Sebagian penderita ada yang mengalami pusing hingga pingsan.
Apa Penyebab Palpitasi Jantung
Ada beragam faktor yang menjadi penyebab dari palpitasi pada jantung, mulai dari kondisi psikologis hingga keadaan kesehatan tertentu. Secara umum, inilah sejumlah faktor tersebut:1. Konsumsi Obat Tertentu
Beberapa obat medis memang ada yang memiliki efek samping tertentu, seperti membuat jantung berdebar. Biasanya, obat-obatan jenis ini selalu menyertakan daftar efek samping di bagian kemasan. Beberapa contoh obat yang dapat menimbulkan palpitasi jantung adalah:- Obat asma
- Obat antibiotik
- Obat antihipertensi (obat untuk penyakit darah tinggi)
- Obat antidepresan
- Obat-obatan yang mengandung pseudoephedrine
- Suplemen herbal
- Pil diet
2. Kondisi Emosional
Maksud dari emosial di sini bukan berarti marah-marah, melainkan kondisi kita saat mengalami jenis emosi tertentu, seperti sedang jatuh cinta, merasa terkejut, gembira berlebihan, atau sedang gugup. Kondisi seperti ini akan meningkatkan tekanan darah yang sifatnya sementara, dan berefek pada detak jantung yang lebih kencang karena jantung bekerja ekstra untuk memompa darah. Palpitasi jantung karena kondisi ini tidak membahayakan dan akan hilang dengan sendiri tanpa perlu minum obat.3. Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor yang datang bukan dari kondisi kesehatan fisik, melainkan mental. Beberapa contoh kondisi psikologis yang dapat memicu munculnya palpitasi adalah ketakutan, kecemasan, sedang stres atau depresi, atau memang kita memiliki serangan panik. Misalnya saat kita sedang menonton film horor, kemudian kita merasa ketakutan, maka biasanya jantung akan berdebar lebih kencang. Jika kondisi jantung berdebar karena faktor ini, maka termasuk normal dan tidak membahayakan.4. Gaya Hidup
Gaya hidup tidak sehat menjadi faktor penyebab palpitasi jantung dalam kategori negatif dan membahayakan, karena jika dilakukan dalam jangka panjang maka dapat menurunkan fungsi jantung. Akibatnya, jantung menjadi rusak dan tentunya akan mengancam nyawa. Berikut ini beberapa contoh gaya hidup tidak sehat yang berbahaya bagi kesehatan jantung:- Merokok dan orang yang sering terpapar asap rokok.
- Tidak tidak teratur dan sering begadang.
- Terlalu banyak aktivitas tapi sedikit istirahat.
- Olahraga terlalu berat dan tanpa panduan dari pelatih profesional.
- Kecanduan kopi atau jenis minuman berkafein lainnya.
- Sering mengkonsumsi minuman beralkohol.
- Konsumsi makanan tidak sehat, misalnya gorengan, fast food, makanan berlemak, dan sebagainya.
- Narkoba atau obat-obatan terlarang.
- Sering ngemil tidak sehat (camilan asin, manis, berlemak, dsb.).
- Sering konsumsi makanan yang tinggi nitrat, natrium, dan MSG.
5. Perubahan Hormon
Palpitasi jantung karena perubahan hormon biasanya lebih umum dialami oleh wanita. Pada masa-masa tertentu, hormon wanita memang bisa berubah dengan drastis dan kadang berefek pada kondisi kesehatannya. Contohnya saat PMS, sedang hamil, atau ketika menopause. Palpitasi yang disebabkan oleh hal ini tidak bersifat membahayakan jadi tidak perlu merasa khawatir.6. Kondisi Kesehatan Khusus
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, sebenarnya dapat dikatakan bahwa palpitasi jantung merupakan kondisi yang cukup umum dan tidak selalu membahayakan. Namun pada orang dengan kondisi kesehatan tertentu, palpitasi bisa menjadi gejala dari penyakit. Berikut beberapa kondisi kesehatan yang biasanya dapat menimbulkan sensasi jantung berdebar-debar:- Anemia
- Dehidrasi
- Kadar gula terlalu rendah
- Hipotensi (tekanan darah rendah)
- Penyakit hipertiroid
- Ada gangguan pada katup jantung
- Masalah irama jantung (aritmia)
- Kardiomiopati hipertrofi (kondisi dinding jantung menebal atau otot jantung membesar)
- Penyakit jantung bawaan / turunan dari orang tua
- Gagal jantung (jantung tidak dapat menjalankan tugasnya dalam memompa darah ke seluruh tubuh)
- Riwayat serangan jantung
- Pernah menjalani operasi jantung
Cara Mengatasi Palpitasi Jantung
Penanganan paling tepat untuk palpitasi sebenarnya tergantung ada penyebabnya. Namun secara sederhana dan sebagai cara termudah yang bisa kita lakukan sendiri saat palpitasi terjadi adalah:- Berusaha untuk rileks (menenangkan diri), terutama jika penyebab palpitasi adalah kecemasan, panik, stres, marah, atau sedih berlebihan. Relaksasi bisa dilakukan dengan meditasi, yoga, atau melakukan hal-hal yang disukai (membaca buku, menonton film, dan sebagainya).
- Jika olahraga berlebihan adalah penyebab palpitasi, maka sebaiknya kita menghindari aktivitas berlebih dalam beberapa waktu. Bisa juga dengan mengurangi durasi dari workout.
- Menerapkan gaya hidup sehat (makan makanan sehat, rutin olahraga, tidur cukup dan teratur, tidak merokok, hindari alkohol).