bagaimana penyakit jantung koroner bisa terjadi

Bagaimana Penyakit Jantung Koroner Bisa Terjadi

Isi Artikel

Menurut studi, salah satu penyebab kematian paling tinggi di negara ini adalah penyakit jantung koroner. Inilah mengapa penting untuk kita tahu bagaimana penyakit jantung koroner bisa terjadi.

Terutama jika kita berada di usia yang produktif dan bertempat tinggal di kawasan kota besar seperti Jabodetabek.

Orang yang memiliki penyakit ini dapat mengalami kondisi sudden cardiac death, atau yang lebih familiar dengan sebutan henti jantung mendadak.

Resiko kematian akan semakin tinggi jika sang penderita penyakit jantung koroner terpapar oleh virus, seperti Covid-19 yang pernah terjadi beberapa tahun silam.

Bagaimana Penyakit Jantung Koroner Bisa Terjadi? Inilah 13 Penyebabnya

Ada banyak penyebab mengapa seseorang bisa menderita penyakit jantung koroner, dan beberapa faktor yang paling umum adalah berikut:

1. Diabetes

Mungkin belum banyak yang tahu bahwa diabetes dapat memicu munculnya penyakit lain seperti salah satunya jantung koroner.

Hal ini karena diabetes adalah kondisi tubuh yang memiliki kadar gula terlalu tinggi di dalam darah, yang bisa membuat dinding pembuluh darah menjadi lebih tebal dari sebelumnya.

Semakin tebal pembuluh darah, maka semakin terhambat pula aliran darah.

Menurut penelitian, penderita diabetes memiliki resiko 2x lipat lebih tinggi untuk terkena jantung koroner dibanding orang tanpa diabetes.

2. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Saat tekanan darah di dalam tubuh sedang tinggi, maka jantung harus bekerja ekstra untuk memompa darah.

Jika darah tinggi tidak segera ditangani atau terus terjadi jangka waktu lama, maka bisa memicu penebalan pada pembuluh darah.

Akibatnya, jalan untuk aliran darah menjadi lebih sempit dan aliran darah akan terhambat.

Kondisi ini juga menyebabkan luka di bagian dinding arteri, sehingga fungsi dinding pembuluh darah akan menurun.

Jika ditambah dengan gaya hidup tidak sehat, maka kondisi ini akan mempermudah kolesterol jahat untuk menempel di bagian dinding pembuluh, sehingga akan terjadi penimbunan plak yang bisa menyebabkan penyempitan jantung.

Pada kasus yang sudah parah, aliran darah menuju otot-otot jantung tidak akan lancar dan lama kelamaan akan memicu serangan jantung mendadak yang menyebabkan kematian.

pemeriksaan dan diagnosa kenapa harus pasang ring jantung atau operasi bypass jantung3. Berat Badan Berlebih (Obesitas)

Jika kita perhatikan, sebagian besar orang yang berbadan sangat gemuk akan memiliki penyakit jantung.

Resiko untuk terkena jantung koroner bahkan 4x lebih tinggi jika dibanding orang-orang dengan berat badan yang ideal.

Tubuh yang gemuk membutuhkan pasokan darah yang lebih banyak, sehingga resiko terkena darah tinggi akan lebih besar.

Ditambah dengan ketidaknormalan lemak, maka resiko terkena jantung koroner akan semakin tinggi.

Selain itu, kegemukan juga meningkatkan resiko untuk terkena diabetes, yang sama-sama menjadi salah satu penyebab dari jantung koroner.

Seseorang bisa disebut memiliki berat badan berlebih jika angka IMT (masa indek tubuh) lebih dari 30.

Related Post

4. Riwayat Keluarga

Bagaimana penyakit jantung koroner bisa terjadi padahal sudah menerapkan gaya hidup sehat? Salah satu jawaban yang paling masuk akal adalah karena penyakit turunan.

Jantung koroner termasuk penyakit yang bisa diturunkan dari orang tua kepada anaknya, jadi tidak mengherankan jika ada anak muda yang memilikinya.

Jadi jika kita memiliki orang tua atau kakek nenek yang memiliki riwayat penyakit ini atau pun lainnya, sebaiknya hati-hati dan rajin memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.

5. Stres

Terlalu sering mengalami stres dapat meningkatkan munculnya sejumlah penyakit serius termasuk jantung koroner.

Stres sendiri merupakan salah satu reaksi alami tubuh saat kita sedang berada di kondisi yang sulit, seperti adanya tekanan pekerjaan, aktivitas terlalu padat, atau emosi yang sering tidak terkontrol.

Pasalnya, stres dapat membuat nafas lebih cepat dan detak jantung menjadi lebih tidak teratur.

Kondisi ini terjadi karena ada penyumbatan pada arteri dan membuat aliran darah tidak lancar.

6. Trombosis

Trombosis adalah kondisi medis saat ada pembekuan darah di bagian pembuluh darah arteri atau vena.

Jika pembekuan darah terbentuk di bagian arteri koroner, maka dapat memicu aliran darah menuju ke jantung, sehingga resiko terkena serangan jantung akan lebih tinggi.

makanan yang banyak mengandung gula diabetes7.  Kolesterol Tinggi

Jika dalam dunia kesehatan, kadar kolesterol yang terlalu tinggi dikenal dengan dislipidemia atau hiperkolesterolemia, yang dapat memicu terjadinya aterosklerosis.

Tingginya kadar kolesterol sendiri disebabkan oleh rendahnya HDL atau tingginya LDL.

8. Rokok

Ini dia salah satu penyebab jantung koroner yang paling banyak diketahui orang namun justru kerap dianggap enteng, termasuk oleh para perokok itu sendiri.

Rokok merk apapun memiliki kandungan nikotin yang bisa membuat jantung bekerja ekstra, sehingga dalam jangka panjang bisa memicu kerusakan pada jantung.

Sementara asap rokok mengandung karbonmonoksida, yang tidak kalah berbahayanya.

Keduanya merupakan senyawa yang meningkatkan risiko untuk terjadi penggumpalan di dalam darah.

Inilah mengapa rokok sama-sama berbahayanya bagi si perokok dan bagi orang yang hanya terpapar asapnya.

Selain itu, masih ada beberapa senyawa lain di dalam rokok yang dapat menyebabkan penyempitan dan kerusakan pada pembuluh jantung.

9. Malas Gerak

Terlalu sering rebahan dan jarang melakukan aktivitas fisik terutama olahraga akan meningkatkan resiko kita untuk terkena jantung koroner.

Hal ini sedikit gerak dapat memicu penumpukan plak di pembuluh arteri.

Tumpukan plak inilah yang akan menyumbat arteri menuju ke jantung, dan memicu serangan jantung.

Sedangkan untuk penyumbatan arteri yang menuju ke otak dapat menyebabkan serangan stroke.

Related Post

10. Makanan Tidak Sehat

Risiko penyakit jantung koroner semakin tinggi jika kita terlalu sering mengkonsumsi makanan dan minuman tidak sehat dalam jangka waktu yang lama.

Contohnya adalah makanan yang terlalu asin, terlalu manis, dan tinggi lemak trans atau lemak jenuh.

Beberapa makanan yang memiliki kandungan lemak trans termasuk:

  • Cookies, donat, pie, dan aneka kue panggang lainnya.
  • Keripik jantung, keripik kentang, dan popcorn microwave.
  • Aneka jenis gorengan, kentang goreng, ayam goreng, dan sebagainya.
  • Pizza, biskuit kalengan, dan crackers.
  • Mentega, margarine, dan creamer kopi.

11.  Sleep Apnea

Sleep apnea bisa membuat kadar oksigen di dalam darah menjadi turun secara mendadak, dan kondisi ini dapat memicu naiknya tekanan darah.

Akibatnya, penyakit jantung koroner bisa terjadi.

12.  Preeklamsia

Preeklamsia merupakan suatu kondisi komplikasi pada ibu hamil, yaitu saat tekanan darah sedang naik dan kadar protein di dalam urine sedang tinggi.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu timbulnya gangguan pada kinerja jantung termasuk gagal jantung.

13.  Minuman Beralkohol

Minum alkohol dalam jumlah sedikit saja sudah bisa memperburuk kondisi kesehatan, apalagi jika dalam jumlah banyak dan jangka waktu lama.

Alkohol dapat merusak otot jantung sehingga kinerjanya akan menurun, dan membuat jantung koroner.

Alkohol juga bisa memicu obesitas dan tekanan darah tinggi.

Bagaimana Cara Mengatasi Jantung Koroner?

menjaga kesehatan jantungSeiring waktu, berbagai kinerja organ tubuh akan berkurang termasuk jantung.

Jika gaya hidup kita tidak sehat, maka resiko terkena jantung koroner akan lebih tinggi.

Secara umum, penyakit ini menimpa wanita dengan usia di atas 55 tahun dan pria di atas usia 45 tahun.

Salah satu cara mengatasi penyakit jantung ini adalah dengan rajin mengkonsumsi Gravistro.

Obat ini terbukti ampuh untuk mengatasi penyakit jantung seperti pembengkakan dan penyumbatan pada arteri.

Diharapkan dengan mengkonsumsi Gravistro, pasien dapat terhindar dari operasi jantung.

Gravistro di formulasi oleh Dra. Esther B Kaeng, S.Farm dan Dr. Gregorius Pratanto, SP. P., serta terdaftar BPOM dan Halal

Jadi, bagaimana penyakit jantung koroner bisa terjadi? Jawabannya adalah karena 13 daftar di atas.

Bisa disimpulkan bahwa penyakit mematikan ini tidak hanya bisa dialami oleh orang tua atau lansia, namun juga anak muda dan wanita hamil.

Related Post