Cara Mengobati Sesak Nafas Karena Jantung Bengkak

Cara Mengobati Sesak Nafas Karena Jantung Bengkak

Ada berbagai cara mengobati sesak nafas karena jantung bengkak, pasalnya kondisi tiap orang bisa berbeda, sehingga pemilihan pengobatan juga bisa berbeda agar efektif dan meminimalisir efek samping yang kemungkinan bisa terjadi.

Sama seperti organ lain, jantung pun bisa mengalami masalah, salah satunya pembengkakan atau kardiomegali dalam istilah medis. Kardiomegali merupakan kondisi jantung yang membengkak sehingga sulit untuk memompa darah.

Oleh karena itu, salah satu gejala yang timbul adalah sesak nafas. Ciri sesak nafas karena jantung bengkak bisa diikuti dengan nyeri dada, jantung berdebar, keringat berlebih, bengkak-bengkak pada tubuh, batuk, dan lain-lain.

Kenapa Pembengkakan Jantung Harus Segera Diobati?

Jantung yang bengkak harus segera dapat perawatan yang tepat, tentunya gejala yang muncul bisa sangat mengganggu dan bisa berakibat fatal. Tanda dan gejala yang muncul tentunya akan membuat penderita tidak nyaman.

Bukan hanya sesak nafas, ada gejala lain seperti ritme jantung tidak teratur, bisa terlalu cepat ataupun lambat karena gangguan fungsi jantung. Selain itu, ada pembengkakan pada kaki, serta kelelahan yang berlebihan. Tak hanya itu, berikut 3 alasan pentingnya pengobatan jantung bengkak.

1. Jantung Bisa Mengalami Kerusakan yang Lebih Parah

Layaknya sebuah mesin rusak yang jika tidak diperbaiki bisa semakin rusak, bahkan bertambah atau rusak permanen. Begitu pula dengan jantung yang bengkak, jika tidak segera diobati maka berisiko kerusakan jantung yang lebih parah, bahkan berisiko pada kematian jantung mendadak.

2. Komplikasi Penyakit Lebih Berat

Ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat jantung bengkak, seperti stroke atau jantung. Oleh karena itu butuh pengobatan yang tepat untuk menghindari komplikasi penyakit yang lebih lanjut dan berat.

Ada beberapa gejala yang biasanya akan muncul ketika kondisi jantung semakin memburuk, seperti terbentuk gumpalan darah dalam jantung yang akan menghambat aliran darah ke organ vital, katup jantung yang tidak bisa bekerja secara maksimal, gagal jantung, hingga henti jantung mendadak.

3. Penurunan Kualitas Hidup

Pembengkakan jantung berpotensi untuk membuat penderita mengalami penurunan kualitas hidup karena gejala yang timbul akan memengaruhi kehidupan sehari-hari, seperti adanya kesulitan bernapas dan kelelahan sehingga bisa membuat keterbatasan aktivitas fisik.

Cara Mengobati Sesak Nafas Karena Jantung Bengkak

Ada berbagai cara untuk mengobati pembengkakan jantung, seperti transplantasi jantung, memasang pompa jantung artifisial, memasang stent pada pembuluh darah koroner, memperbaiki ataupun mengganti katup jantung, menggunakan alat kejut jantung, dan operasi bypass koroner.

Namun, sebelum tindakan-tindakan tersebut, cara pengobatan yang utama adalah penggunaan obat-obat khusus yang memiliki farmakodinamik dan farmakokinetik tertentu. Simak penjelasan yang lebih rinci berikut.

1. Antikoagulan

Obat jenis antikoagulan merupakan obat yang berfungsi untuk mengencerkan darah sehingga tidak ada penyumbatan. Obat jenis antikoagulan harus dikonsumsi dengan dosis yang tepat agar ada efek terapi.

Namun, disamping itu ada beberapa efek samping yang mungkin bisa timbul. Sifatnya yang mengencerkan darah, maka bisa berpotensi mimisan, muncul memar, gusi berdarah, ataupun darah pada urine.

2. Obat Diuretik

Obat diuretik umum digunakan untuk pengobatan jantung bengkak. Mekanisme kerja obat ini, yaitu dengan membuang kelebihan garam dan air melalui urine. Tekanan darah pun bisa turun dengan obat ini. Namun, ada efek sampingnya.

Efek samping bisa diminimalisir, adapun efek samping obat jantung bengkak ini bisa menyebabkan otot kram, sembelit, sakit kepala, peningkatan asam urat, dan lain-lain. Karena obat ini bisa buat peningkatan potensi kekurangan cairan, maka pastikan untuk mencukupi asupan cairan.

3. Beta-Blocker

Cara mengobati sesak nafas karena jantung bengkak juga bisa dengan obat jenis beta blocker. Mekanisme kerja obat adalah dengan menghambat hormon epinephrine. Harapannya adalah menghambat kerja otot jantung dan memperlambat detak jantung sehingga tekanan darah turun.

Adapun, efek samping mungkin akan timbul karena obat beta blocker adalah berat badan naik, pusing, rasa mengantuk, kaki dan tangan terasa dingin. Selain itu, obat ini tidak disarankan untuk penderita asma karena bisa kambuh.

4. ACE Inhibitor

ACE Inhibitor bermanfaat untuk mengatasi pembuluh darah yang kaku sehingga tekanan darah bisa menurun dan pembengkakan jantung dapat teratasi. Jantung yang normal pun bisa kembali ke ukuran normal.

Seperti namanya, obat ini bekerja dengan menghambat ACE (Angiotensin Converting Enzym) yang mana berperan dalam produksi Angiotensin II, yakni zat yang bisa mempersempit pembuluh darah penyebab tekanan darah meningkat.

Karena ACE terhambat maka produksi angiotensin II juga akan terganggu sehingga tekanan darah bisa turun dan mengurangi jantung yang membengkak. Beberapa efek samping obat jantung bengkak jenis ACE Inhibitor adalah batuk kering, pusing, tekanan darah rendah.

5. Angiotensin Receptor Blocker (ARB)

Angiotensin II Receptor Blocker memiliki mekanisme kerja memang berbeda dengan jenis ACE Inhibitor. Namun, memiliki efek terapi yang serupa, yakni untuk meringankan kerja organ jantung dan menurunkan tekanan darah.

Orang yang tidak bisa mengonsumsi jenis ACE Inhibitor maka biasanya diberikan Angiotensin II Receptor Blocker. Beberapa jenis obat ARB yang umum digunakan adalah losartan, valsartan, dan candesartan.

Tips Pengobatan Jantung Bengkak

Jantung bengkak tidak bisa hanya mengandalkan obat medis, tetapi juga perlu pola hidup yang sehat, seperti berolahraga, jaga tekanan dan gula darah, kelola stress, jaga berat badan ideal. kebiasaan merokok harus berhenti, pembatasan kafein, alkohol, dan garam, serta istirahat cukup.

Cara mengobati sesak nafas karena jantung bengkak bukan hanya dengan obat farmakologi, bisa pula dengan obat herbal seperti Gravistro yang mengandung zat aktif ampuh untuk obat jantung bengkak, melancarkan sirkulasi darah, serta mencegah stroke dan jantung koroner.

Artikel Terkait