hasil ekg jantung koroner

Hasil EKG Jantung Koroner

Dunia kesehatan memiliki sejumlah cara untuk bisa mengetahui kondisi jantung seseorang, salah satunya dengan tes EKG (Elektrokardiogram). Lewat hasil EKG jantung koroner, kita dapat mengetahui secara lebih pasti seperti apa kondisi jantung yang sehat atau sejak awal sudah terdiagnosa koroner.

Jadi, tes EKG memang sangat lazim dilakukan oleh orang-orang yang memiliki masalah pada jantungnya.

Tes ini tidak rumit, justru cukup mudah dan sederhana.

Meski begitu, hasilnya akan sangat bermanfaat karena bisa menilai seperti apa kondisi jantung kita.

Mengenal Pemeriksaan EKG

ritme jantung ekg

EKG adalah sebuah pemeriksaan medis yang bisa merekam sekaligus mengukur aktivitas listrik yang ada di bagian jantung.

Ya, jantung sebenarnya terdiri dari sekumpulan otot yang cara kerjanya dengan merespon sinyal kelistrikan.

Nah, aktivitas dari kelistrikan inilah yang akan membuat jantung kita dapat berdetak.

Tujuan dari tes EKG adalah mendeteksi irama detak jantung yang dihasilkan dari aktivitas kelistrikan tadi (apakah detaknya terlalu lambat, cepat, normal, atau tidak beraturan).

Jangan khawatir, kita tidak akan merasakan sakit saat sedang menjalani tes EKG, asalkan dilakukan oleh dokter spesialis dan berpengalaman.

Biasanya, dokter akan dibantu oleh perawat atau staf rumah sakit lainnya untuk menempelkan elektroda di beberapa bagian tubuh kita, seperti:

  • Dada
  • Kaki
  • Kulit lengan

Terkadang, tim dokter perlu melakukan pencukuran pada bulu-bulu di ketiga area tadi untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang lebih akurat.

Tapi pada kasus ini, biasanya hanya pada pasien dengan bulu-bulu yang terlalu lebat atau panjang.

Elektroda tersebut terhubung langsung dengan mesin elektrokardiogram yang memiliki layar, dan di sinilah aktivitas kelistrikan jantung akan ditampilkan dalam bentuk grafik dan bisa di print-out.

Jenis-jenis Elektrokardiogram

Selain EKG reguler, ada dua jenis tes EKG lain seperti berikut:

1. Stress Test (EKG Treadmill)

Tes EKG jenis ini bertujuan untuk melihat kinerja jantung saat kita dalam keadaan tertekan.

Biasanya pada tes ini, dokter akan meminta kita untuk berjalan di atas treadmill lengkap dengan elektroda yang terpasang pada 3 bagian tadi.

Kecepatan dari treadmill akan ditambah secara perlahan dan selama ini juga mesin EKG akan merekam aktivitas jantung. Jenis tes EKG yang satu ini akan memberikan informasi terkait:

  • Denyut dan irama jantung: akan menampilkan seberapa lambat atau cepat detak jantung kita, serta bisa membedakan detak yang normal dan abnormal.
  • Struktur jantung: jika kita memiliki kelainan jantung sejak lahir, maka hasil tes EKG stress bisa menunjukkannya. Selain itu juga akan menampilkan konfigurasi serta ukuran jantung.
  • Hasil EKG serangan jantung: bisa mendeteksi apakah kita sedang mengalami atau sebelumnya pernah terkena serangan jantung. Hasil tes bisa membedakan antara rasa nyeri karena angina atau karena serangan jantung.

2. Holter Monitor

Jika menjalani tes EKG jenis ini, maka tim dokter akan mengalungkan sebuah alat di leher kita dan ditambah dengan menempelkan elektroda di bagian dada.

Selanjutnya holter monitor akan melakukan perekaman pada aktivitas jantung selama 1-2 hari.

Jadi saat menjalani tes ini, kita diperbolehkan untuk pulang dan disarankan untuk melakukan aktivitas seperti biasa.

Namun syaratnya, holter monitor dan electrode tidak boleh sampai terkena air.

Hasil EKG Jantung Koroner

Agar dapat membaca hasil dari tes EKG yang sudah dilakukan, sebelumnya kita perlu mengetahui terlebih dahulu sejumlah komponen yang ada pada grafik hasil pemeriksaan.

Ada 5 komponen sebagai berikut:

  • Kompleks QRS: memiliki bentuk seperti huruf V tapi terbalik. Bagian ini akan memperlihatkan depolarisasi saat bilik jantung kita sedang berkontraksi.
  • Gelombang P: gelombng ini tampak seperti benjolan kecil, yang menunjukkan aktivitas kelistrikan pada bagian serambi jantung.
  • Segmen PR: memperlihatkan jarak waktu dari awal kontraksi serambi sampai kontraksi ke bilik jantung.
  • Gelombang T: menunjukkan aktivitas kelistrikan yang ada di bilik jantung.
  • Segmen ST: pengukurannya dilakukan dari akhir gelombang QRS menuju awal gelombang T.

Jika 5 komponen di atas muncul pada hasil tes EKG, maka besar kemungkinan bahwa jantung kita dalam kondisi normal.

Namun, masing-masing segmen dan gelombang di atas memiliki nilai normal yang akan dijadikan standar / rujukan untuk mengetahui kondisi jantung dari masing-masing pasien secara lebih detail.

Dokter sangat tidak menyarankan bagi masyarakat awam untuk menginterpretasikan hasil tes EKG sendiri, karena untuk sekedar membacanya dibutuhkan pengetahuan teknis terkait EKG.

Jika tidak, maka hasil EKG jantung koroner atau pun normal tidak akan terbaca secara akurat dan bisa jadi malah keliru.

3. Ketahui Hasil Tes dari Dokter

Membaca hasil EKG jantung termasuk bagian dari keterampilan diagnostik dan terapeutik.

Jadi hasil yang terdiri dari barisan angka dan dalam bentuk kurva atau grafik akan membingungkan bagi orang awam.

Karena itu, hasil tes harus dibacakan langsung oleh dokter spesialis jantung agar kita mendapat akurasi yang tinggi.

Bersamaan dengan ini, dokter juga akan menentukan tindakan lanjutan jika hasil tes memang menunjukkan kondisi jantung yang tidak normal.

Kapan Harus Tes EKG?

Secara umum, tes EKG hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki faktor resiko untuk terkena penyakit jantung.

Seringnya, tes ini tidak termasuk dalam tes kesehatan rutin atau medical check-up, kecuali kita memiliki keluhan atau menunjukkan gejala yang terkait jantung.

Jika kita memiliki sejumlah resiko seperti berikut, maka melakukan tes EKG sebaiknya dilakukan:

  • Tekanan darah tinggi
  • Diabetes tipe-2
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Salah satu anggota keluarga sedarah ada yang memiliki sakit jantung
  • Pola hidup kita terlalu tidak sehat, misal sering begadang, kecanduan rokok dan alkohol, dan tidak pernah olahraga.

Pemeriksaan EKG juga disarankan jika kita memiliki salah satu atau lebih dari beberapa keluhan terkait jantung, seperti detak jantung terlalu lemah atau cepat, sesak napas, atau nyeri dada.

Pengobatan Hasil EKG Abnormal

Jika hasil tes EKG tidak normal, misalnya terdeteksi jantung koroner, maka salah satu pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan mengkonsumsi obat sakit jantung seperti Gravistro, yang bisa didapat dengan harga termurah dari sini.

Bukan sembarang obat, Gravistro sudah terbukti dapat membantu mengatasi sejumlah kondisi terkait jantung seperti jantung bengkak akibat hipertensi, penyumbatan dan stroke, kaki bengkak karena penyakit jantung, serta nafas sesak.

Gravistro dijamin aman karena berlabel BPOM dan MUI.

Prosedur Pemeriksaan EKG

1.  Sebelum Pemeriksaan EKG

Saat akan menjalani tes kita tidak membutuhkan persiapan khusus.

Bahkan, EKG sering dilakukan secara mendadak pada keadaan darurat.

Tapi jika kita sudah dijadwalkan untuk tes EKG, sebaiknya tidak menggunakan minyak, lotion, atau bedak pada area-area yang disebutkan di atas tadi.

Lalu jika memiliki bulu tebal / panjang, sebaiknya dibersihkan.

2. Saat Pemeriksaan EKG

Prosesnya akan berlangsung sekitar 5-8 menit. Saat pemeriksaan, biasanya kita akan diminta untuk melepas aksesoris termasuk pakaian, lalu akan diberi pakaian khusus.

Dokter akan meminta kita berbarik dan menempelkan alat di dada.

3. Setelah Pemeriksaan EKG

Tidak ada larangan atau pantangan apapun pasca pemeriksaan, jadi kita bisa beraktivitas seperti biasa.

Hasilnya bisa langsung keluar dan akan dibacakan oleh dokter.

Pada beberapa kasus, pasien akan memiliki iritasi di bagian kulit yang ditempel alat.

Tapi kondisi ini termasuk wajar dan tidak membahayakan. Terkadang saat proses pencabutan alat juga bisa menimbulkan rasa sakit, tapi tidak termasuk parah.

 

Kesimpulannya, hasil EKG jantung koroner tidak boleh diartikan sendiri, namun harus dari dokter. Tes ini mudah dan cepat, namun hasilnya sangat bermanfaat terutama jika kita memiliki kemungkinan untuk terkena penyakit jantung.

 

Artikel Terkait