Jantung bengkak karena hipertensi

Hubungan antara Jantung Bengkak dan Hipertensi yang Wajib Diwaspadai

Kardiomegali atau jantung bengkak ditandai dengan menebal, membesar, hingga membengkaknya organ jantung. Penyebabnya sangat beragam seperti katup jantung, anemia, gangguan tiroid hingga hipertensi.  Jantung bengkak karena hipertensi atau tekanan darah tinggi tentu tidak bisa disepelekan begitu saja.

Pengidap penyakit ini diharuskan untuk mengkonsumsi obat-obatan tertentu sesuai dengan resep dokter. Obat-obat yang diberikan juga dikonsumsi secara rutin sampai habis supaya kondisi jantung membaik. Jika tidak, maka tekanan darah semakin sulit untuk dikontrol sehingga bisa memperburuk kondisi.

Jantung Bengkak karena Hipertensi   

Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan kondisi dimana tekanan darah mengalami kenaikan drastis melampaui batas normal. Seseorang bisa dikatakan hipertensi jika memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHG (millimeter merkuri).

Angka 140 merujuk untuk bacaan sistolik (ketika tubuh mengalami kontraksi), sedangkan 90 menandakan tubuh sedang rileks. Bagi penderita hipertensi, organ jantung akan bekerja lebih keras daripada tekanan darah normal yang hanya mencapai 120/80 mmHg.

Jika dibiarkan begitu saja, kondisi tersebut semakin lama bisa menyebabkan terjadinya jantung bengkak (kardiomegali). Apalagi hipertensi bisa membuat bilik kiri dan bilik atas jantung membesar, sehingga otot jantung melemah.

Selain hipertensi biasa, pembengkakan jantung juga bisa berasal dari hipertensi pulmonal. Hipertensi pulmonal termasuk salah satu jenis tekanan darah tinggi yang biasa terjadi di pembuluh arteri pada paru-paru.

Jantung bengkak karena hipertensi pulmonal akan membuatnya bekerja lebih berat untuk mengalirkan darah menuju paru-paru. Beban akibat aktivitas yang sangat berat inilah yang menyebabkan pembengkakan pada jantung di bagian kanan.

Gejala Penyakit Jantung akibat Tekanan Darah Tinggi

Pada sebagian orang, jantung bengkak akibat tekanan darah tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun dalam kondisi yang cukup lama bisa menimbulkan beberapa gejala atau tanda seperti berikut ini:

1. Merasa Pusing Berkepanjangan

Pusing merupakan sensasi seperti berputar, melayang, kliyengan hingga hampir jatuh pingsan. Kondisi seperti ini bisa mempengaruhi keseimbangan tubuh dan sangat beresiko jatuh sehingga perlu diwaspadai.

Salah satu penyebabnya adalah peredaran darah yang terganggu, terutama saat tekanan darah melonjak drastis. Jika Anda mengalami pusing tanpa sebab jelas, maka segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan khusus.

2. Sesak Napas

Selain pusing yang hebat, jantung bengkak karena hipertensi bisa membuat penderita kesulitan untuk bernapas. Hal ini karena memang bagian otot jantung sudah mulai melebar sebelum akhirnya membengkak.

Otot jantung yang melebar tentu akan menurunkan fungsi jantung sehingga tidak bisa bekerja maksimal. Jantung tidak dapat memompa darah yang memiliki kandungan oksigen dalam jumlah cukup ke seluruh bagian tubuh.

Jika Anda mengalami sesak napas yang berlangsung setiap hari, maka diharuskan untuk berhati-hati. Apalagi jika disertai dengan nyeri dada yang bisa membuat kondisi tubuh menjadi semakin parah.

3. Kelelahan Berkepanjangan

Kelelahan setelah menjalankan aktivitas yang cukup berat sebenarnya merupakan hal yang wajar. Namun, rasa lelah berkepanjangan meskipun tidak melakukan apapun bisa menjadi gejala kardiomegali atau jantung bengkak.

Rasa lelah yang dialami bisa dibilang sangat luar biasa dan seolah-olah tak pernah hilang. Lebih parahnya, kondisi ini akan membuat penderita ingin tidur terus dan tidak tertarik untuk melakukan aktivitas. Kelelahan ini diakibatkan oleh organ jantung yang memompa aliran darah dengan lebih keras.

4. Aritmia

Gangguan irama jantung atau aritmia menjadi gejala jantung bengkak yang disebabkan oleh hipertensi. Jantung bengkak akan membuat irama jantung tidak beraturan atau yang disebut dengan fibrilasi atrium.

Fibrilasi atrium merupakan irama jantung yang tidak beraturan dan diawali dari serambi jantung atau atrium. Saat jantung bengkak, maka detaknya akan melemah karena sudah tidak mampu memompa darah dengan lancar.

5. Pembengkakan Pada Bagian Tubuh

Gejala jantung bengkak lainnya bisa dilihat dengan adanya pembengkakan di beberapa bagian tubuh. Pembengkakan ini seringkali dijumpai di bagian tungkai atau kaki sehingga menyulitkan penderita untuk beraktivitas.

Hal ini disebabkan ketika salah satu bilik bawah jantung tidak mampu memompa darah dengan lancar. Akibatnya, cairan tidak bisa disaring oleh ginjal sehingga akan terus menumpuk di bagian kaki. Namun bisa menumpuk di bagian perut atas yang juga menjadi pertanda penyakit lainnya seperti gagal jantung.

Cara Mendiagnosis Jantung Bengkak akibat Hipertensi

Jantung bengkak akan diagnosis dokter melalui pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat penyakit yang dialami pasien. Jika sudah, pemeriksaan jantung bengkak karena hipertensi akan berlanjut pada pemeriksaan menggunakan alat medis seperti berikut:

  • Rontgen dada. Hal ini bertujuan untuk mengetahui ukuran jantung dan paru-paru, apakah masih normal atau tidak.
  • USG jantung (ekokardiografi). USG ini akan menunjukkan ukuran bilik jantung, katup jantung, ketebalan otot, hingga keoptimalan jantung.
  • Rekam jantung (elektrokardiogram). Rekam jantung (EKG) akan membantu ahli medis untuk melihat aktivitas jantung. Dari pemeriksaan ini, nantinya bisa mudah untuk mengetahui kondisi otot jantung dan irama jantung.
  • Tes stres (exercise test). Tes stress berguna untuk memastikan fungsi jantung dalam memompa darah saat menjalani aktivitas fisik, mulai dari mengendarai sepeda statis hingga berjalan di atas treadmill.
  • CT scan MRI. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui gambaran jantung secara lebih jelas.
  • Kateterisasi jantung. Pemeriksaan dengan kateterisasi berguna untuk melihat tekanan yang terjadi di ruang jantung. Selain itu, pemeriksaan ini juga untuk mendeteksi apakah pasien menderita jantung koroner atau tidak.
  • Tes darah. Sesuai namanya, tes darah digunakan untuk mengetahui kadar zat yang ada di dalam darah.
  • Biopsi jantung. Melalui pemeriksaan ini, dokter bisa mengidentifikasi adanya kardiomiopati dan infeksi jantung.

Jantung bengkak karena hipertensi termasuk dalam kondisi serius yang harus selalu diwaspadai. Penderita memang dianjurkan untuk mengkonsumsi obat-obatan dari dokter secara rutin dan sampai habis. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi jantung sehingga bisa normal seperti semula.

Punya pertanyaan atau ingin konsultasi terkait kesehatan jantung? Jangan lupa untuk konsultasikan bersama tim Nutra Jaya Prima.

Sumber Artikel :

  1. https://www.medisata.com/blog/penyebab-jantung-bengkak
  2. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7166478/13-penyebab-pembengkakan-jantung-termasuk-hipertensi
  3. https://mycardia.ekahospital.com/artikel-kesehatan/4-gejala-jantung-bengkak-dan-cara-mendiagnosisnya-4
  4. https://www.anlene.com/id/ms/pembengkakan-jantung.html

Artikel Terkait