Perbedaan Jantung Koroner dan Jantung Bengkak

Kenali Perbedaan Jantung Koroner dan Jantung Bengkak Berikut Ini!

Jantung koroner (Coronary Heart Disease) selama ini sering dianggap sama dengan jantung bengkak (kardiomegali). Meskipun sama-sama mempengaruhi jantung, kedua kondisi ini sangat berbeda jauh. Perbedaan jantung koroner dan jantung bengkak bisa dilihat dari gejala, penyebab dan penangannya.

Ketidaktahuan soal perbedaan antara jantung bengkak dan koroner bisa menyebabkan salah penanganan. Jika hal ini terjadi, tentu bisa memberikan dampak yang lebih berbahaya atau bahkan komplikasi bagi penderitanya. Maka dari itu, simak perbedaan selengkapnya dengan menyimak artikel di bawah ini.

4 Perbedaan Jantung Koroner dan Jantung Bengkak

Jantung koroner dan jantung bengkak termasuk kondisi serius pada jantung yang tidak boleh dianggap remeh. Keduanya memiliki perbedaan dari segi pengertian, penyebab, gejala hingga metode penangannya.

Inilah sejumlah perbedaan jantung koroner dan jantung bengkak yang penting untuk dipahami:

1. Pengertian Jantung Koroner dan Jantung Bengkak

Penyakit jantung koroner (Coronary Heart Disease) merupakan penyakit yang ditandai dengan tersumbatnya pembuluh darah jantung (arteri koroner) oleh timbunan lemak. Zat lemak atau plak ini semakin lama menumpuk pada dinding arteri yang membuatnya menjadi semakin sempit.

Proses penyempitan tersebut dalam istilah medis biasa disebut dengan aterosklerosis. Aterosklerosis ini sudah bisa menyerang anak muda, namun akan semakin parah ketika usia seseorang sudah mencapai pertengahan.

Sementara itu, jantung bengkak (kardiomegali) adalah suatu kondisi yang membuat ukuran jantung lebih besar ketimbang jantung normal. Pembengkakan jantung umumnya tidak bersifat permanen dan tergantung dari penyebabnya.

Setidaknya ada dua jenis jantung bengkak atau kardiomegali yang disesuaikan dengan penyebabnya. Pertama adalah kardiomegali dilatasi yang dipicu oleh melebarnya otot jantung sehingga volume bilik semakin besar.

Jenis yang kedua adalah kardiomegali hipertrofi yang terjadi karena penebalan otot jantung atau disebut dengan hipertrofi. Jenis jantung bengkak yang satu ini biasanya disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau hipertensi.

2. Faktor Penyebab

Jantung koroner dimulai saat adanya penumpukan zat lemak (aterosklerosis) di bagian dalam arteri koroner. Banyak sekali faktor yang bisa menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner, diantaranya:

  • Kolesterol atau trigliserida tinggi
  • Menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi
  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Peradangan yang terjadi di pembuluh darah
  • Kebiasaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi alkohol hingga kafein
  • Trombosis atau penggumpalan darah yang membuat suplai darah ke jantung menjadi tidak lancar
  • Pola makanan yang tidak sehat, seperti mengkonsumsi makanan tinggi gula dan tinggi lemak

Sedangkan penyebab jantung bengkak sebenarnya tidak berbeda jauh dengan jantung koroner, yaitu:

  • Hipertensi biasa dan hipertensi pulmonal
  • Adanya cairan yang ada di dalam kantung jantung atau efusi perikardium
  • Gangguan atau kerusakan yang terjadi pada bagian katup jantung
  • Jarang beraktivitas sehingga meningkatkan berbagai penyakit seperti jantung bengkak
  • Tidak mampu mengontrol stress dengan baik
  • Kelainan yang terjadi pada otot jantung
  • Memiliki riwayat penyakit bawaan yang berasal dari keluarga

3. Gejala yang Dirasakan Penderita

Mengetahui perbedaan jantung koroner dan jantung bengkak lainnya bisa dilihat dari gejala yang muncul. Gejala ini memang harus dikenali dengan baik agar tidak menimbulkan berbagai masalah yang lebih serius.

Adapun gejala yang muncul akibat penyakit jantung koroner (PJK) adalah sebagai berikut:

  • Sering merasakan keringat dingin, mual hingga muntah
  • Ketidaknyamanan pada dada yang dimulai dari bagian leher, bahu, punggung hingga perut bagian kiri (biasanya dianggap maag)
  • Detak jantung yang sudah tidak dalam kondisi stabil atau beraturan (aritmia). Dalam kondisi parah, hal ini bisa mengakibatkan henti jantung atau sudden cardiac arrest.
  • Merasa pusing parah yang membuat tidak seimbang hingga kehilangan kesadaran atau pingsan

Sementara itu, gejala jantung bengkak atau kardiomegali bisa berkembang hingga kondisi tubuh memburuk secara perlahan. Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang dirasakan oleh penderita jantung bengkak:

  • Mengalami sesak napas, terutama ketika sedang berbaring
  • Pembengkakan di beberapa bagian tubuh tertentu seperti tungkai, kaki, hingga perut.
  • Mudah lelah saat menjalankan aktivitas fisik yang ringan seperti berjalan beberapa langkah, bangun tidur, atau naik turun tangga
  • Detak jantung akan menjadi tidak teratur sehingga terasa cepat atau berdebar

4. Metode Penanganan

Sudah disebutkan bahwa jantung bengkak bisa menjadi tanda akan kondisi tertentu, tidak selalu penyakit. Kemungkinan besar hanya bersifat sementara waktu dan tidak permanen sehingga bisa membaik dengan sendirinya.

Ahli medis biasanya hanya akan memberikan obat-obatan tertentu sesuai dengan penyebabnya. Obatan-obatan tersebut meliputi obat diuretik, ACE inhibitor, beta blockers (obat penghambat beta), antikoagulan, dan antiaritmia.

Sedangkan pada jantung koroner, dokter juga akan meresepkan obat-obatan selama kondisi belum parah. Jenis-jenis obatannya yaitu pengencer darah, statin, antiangina, nitrat, antagonis kalsium, dan masih banyak lagi.

Jika obat sudah tidak efektif, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan operasi. Operasi dilakukan setelah terjadinya penyempitan pada pembuluh darah yang diakibatkan oleh penumpukan ateroma. Inilah berbagai metode operasi yang akan dilakukan:

  • Pemasangan ring jantung. Ring jantung dipasang dengan memasukkan kateter di dinding arteri yang sudah menyempit. Setelah itu, dilakukan pemasangan ring atau stent pada arteri sehingga tidak akan terjadi penyempitan kembali.
  • Bypass jantung. Metode ini dilakukan untuk mengambil pembuluh darah yang ada di bagian tubuh lain. Jika sudah, maka akan dicangkokkan pada organ jantung melalui area yang menyempit. Tujuannya supaya peredaran darah bisa lancar melewati rute tersebut.
  • Transplantasi jantung. Prosedur ini dilakukan untuk mengganti jantung yang sudah rusak dengan jantung sehat. Transplantasi merupakan solusi akhir setelah berbagai upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil.

Perbedaan jantung koroner dan jantung bengkak ini menjadi hal yang penting untuk diketahui. Sebagai upaya mengidentifikasi penyakit jantung sejak dini, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Berikan perhatian lebih terhadap jantung dengan menerapkan pola hidup yang lebih sehat.

Punya pertanyaan atau ingin konsultasi terkait kesehatan jantung? Jangan lupa untuk konsultasikan bersama tim Nutra Jaya Prima.

Sumber Artikel

  1. https://www.alodokter.com/6-penyebab-jantung-bengkak-dan-pengobatannya
  2. https://mycardia.ekahospital.com/artikel-kesehatan/4-gejala-jantung-bengkak-dan-cara-mendiagnosisnya-4
  3. https://rsud.cilacapkab.go.id/v2/penyakit-jantung-koroner-dan-pencegahannya/
  4. https://www.rspondokindah.co.id/id/news/apakah-penyakit-jantung-koroner-bisa-sembuh
  5. https://www.alodokter.com/penyakit-jantung-koroner

Artikel Terkait